11 Negara Destinasi Wisata Dunia dengan Kasus Copet Tertinggi

Peningkatan arus wisata global membawa berbagai dampak, termasuk risiko yang perlu diperhatikan bagi para pelancong. Beberapa negara yang menjadi tujuan wisata populer justru melaporkan lonjakan kasus pencopetan dan penipuan yang menyasar wisatawan, menjadikan pengalaman mereka kurang aman.

Data terbaru menunjukkan bahwa sejumlah destinasi favorit di dunia kini berhadapan dengan peningkatan kejahatan jalanan yang mengganggu kenyamanan wisatawan. Fenomena ini terlihat jelas di kota-kota besar yang merupakan magnet kunjungan internasional bagi para pelancong.

Mulai dari Thailand hingga Italia, kasus pencopetan terus meningkat dan menjadi peringatan serius bagi siapa saja yang berencana melakukan perjalanan ke luar negeri. Berikut adalah daftar negara yang saat ini mengalami lonjakan kasus pencopetan, yang dirangkum dari berbagai sumber terpercaya.

Perkembangan Kasus Pencopetan di Berbagai Negara Populer

Thailand merupakan salah satu negara yang mencatatkan jumlah kasus pencopetan tertinggi di dunia, dengan Bangkok sebagai pusatnya. Pada tahun 2025, Bangkok mencatat 9,82 laporan pencopetan untuk setiap 1.000 wisatawan, menjadikannya sebagai kota dengan tingkat pencopetan tertinggi secara global.

Keberadaan landmark terkenal seperti Grand Palace, Wat Pho, dan Chatuchak Weekend Market menjadi daya tarik sekaligus risiko bagi wisatawan. Selain di Bangkok, daerah pariwisata lain seperti Phuket juga mencatat peningkatan signifikan, terutama terkait penipuan tarif perjalanan dan penyewaan jet ski.

Italia, sebagai negara berikutnya, mempertahankan reputasi buruk dalam hal pencopetan. Pada tahun 2024, lebih dari 2.000 kasus pencopetan dilaporkan di Roma saja, meningkat 51% dibandingkan dengan tahun 2019.

Lokasi yang sering menjadi sasaran pencopetan termasuk Trevi Fountain dan Colosseum, di mana wisatawan menjadi target empuk. Tidak hanya di Roma, tetapi juga kota-kota lain seperti Florence dan Milan, yang memiliki tempat wisata terkenal, ikut melaporkan kasus pencopetan yang signifikan.

Prancis, terutama Paris, juga menghadapi masalah serupa. Tingginya angka pencopetan telah mendorong Kedutaan Besar AS di Prancis untuk mengeluarkan peringatan perjalanan khusus bagi warganya.

Profil Lingkungan Kejahatan di Destinasi Wisata Populer

Daya tarik lokasi-lokasi ikonik seperti Menara Eiffel, Louvre, dan katedral Notre-Dame membuat Paris menjadi magnet bagi pencopet. Sistem transportasi umum, khususnya Metro Paris, sering dimanfaatkan para pencopet yang beroperasi di keramaian.

Spanyol, yang dikenal dengan Barcelona, juga mengalami peningkatan signifikan dalam kasus pencopetan. Enam dari sepuluh kejahatan dilaporkan terjadi di tempat-tempat umum dan transportasi.

Area seperti Las Ramblas dan pasar La Boqueria berfungsi sebagai medan perang bagi para pelaku kejahatan. Madrid juga menghadapi tantangan serupa, di mana banyak pencopetan dilaporkan terjadi di Plaza Mayor dan sekitar Museo del Prado.

Jerman juga mencatat pertumbuhan masalah kejahatan jalanan. Pada tahun 2024, Berlin melaporkan angka kejahatan yang hampir mencapai 540.000 pelanggaran, rata-rata 1.500 kasus per hari.

Tempat-tempat terkenal seperti Brandenburg Gate dan kawasan Marienplatz di Munich sangat rawan menjadi sasaran pencopetan, menunjukkan bahwa tidak ada kota besar di dunia yang sepenuhnya aman.

Kondisi Pencopetan yang Meningkat di Kawasan Global

Belanda, dengan Amsterdam sebagai ibukotanya, juga tidak luput dari masalah pencopetan. Di tahun terakhir, kawasan Red Light District mencatatkan 100 laporan kasus pencopetan untuk setiap satu juta pengunjung.

Selain itu, tempat-tempat sekitar Anne Frank Museum dan Rijksmuseum juga menjadi lokasi rawan bagi wisatawan, terutama di area stasiun metro yang padat. Observasi menunjukkan, semakin padat kerumunan, semakin besar peluang para pelaku kejahatan untuk beraksi.

China menjadi perhatian dengan Shanghai yang mencapai peringkat keenam global dalam hal pencopetan. Di lokasi-lokasi populer seperti Nanjing Road dan Wangfujing, laporan pencopetan meningkat drastis, khususnya di tempat-tempat yang ramai.

Republik Ceko, dengan Praha sebagai ibukotanya, menyusul dalam daftar dengan 6,51 laporan pencopetan per 1.000 ulasan. Area seperti Old Town Hall dan Charles Bridge sering dilaporkan sebagai titik rawan kejahatan.

Portugal juga mencatat peningkatan tajam dalam kasus pencopetan, khususnya di distrik bersejarah Lisbon. Kawasan seperti Alfama dan Dom Luís I Bridge kini termasuk dalam daftar lokasi berisiko tinggi bagi para turis.

Tindakan dan Upaya untuk Melindungi Wisatawan dari Pencopetan

Turki mengalami lonjakan kasus kejahatan wisata di Istanbul, yang selama ini dikenal sebagai destinasi favorit turis. Dengan peningkatan kunjungan, kawasan Sultanahmet, termasuk Hagia Sophia dan Blue Mosque, kini menjadi jujukan utama para pencopet.

Di Yunan, Athena juga berupaya mengatasi masalah pencopetan di kawasan wisata bersejarah. Polisi setempat bahkan menahan kelompok pencopet yang beroperasi di area Monastiraki baru-baru ini.

Untuk menangani masalah ini, berbagai upaya dilakukan, mulai dari meningkatkan kesadaran wisatawan tentang risiko yang ada, hingga menerapkan langkah-langkah keamanan lebih ketat di area rawan kejahatan. Kerjasama antara pihak berwenang dan pemilik bisnis lokal juga diperlukan untuk menciptakan suasana yang lebih aman bagi semua orang.

Akhir kata, bagi wisatawan, penting untuk tetap waspada dan mengikuti langkah pencegahan saat menjelajahi tempat-tempat baru. Mengingat meningkatnya kasus pencopetan di berbagai negara, kesadaran dan kehati-hatian menjadi kunci untuk menikmati perjalanan dengan lebih aman.

Melalui informasi yang tepat dan sikap proaktif, diharapkan pelancong dapat menikmati pengalaman berharga tanpa terganggu oleh potensi kejahatan yang ada di sekitar mereka.

Related posts