Astrid Dihujat dan Disemprot Ibu-Ibu karena Lagu Jadikan Aku yang Kedua

Astrid merasa sangat antusias ketika terlibat dalam segmen “Centil Era” di Synchronize Fest 2025 yang berlangsung pada hari Minggu, 5 Oktober 2025. Momen tersebut menjadi lebih istimewa baginya karena bisa berbagi panggung dengan sejumlah musisi perempuan yang pernah mencetak hits di era mereka.

Di antara musisi yang tampil, terdapat Shanty Paredes, Citra Scholastika, Pinkan Mambo, SHE, serta duo Sinta Jojo yang terkenal lewat video lipsync “Keong Racun”. Astrid mencatat bahwa pada dekade 2000-an, banyak lagu bertema centil yang menjadi populer.

Secara terbuka, Astrid menyatakan, “Seneng sekali bisa hadir di sini sama temen-temen yang luar biasa. Ada Shinta Jojo, mukanya masih sama kayak zaman dulu banget ya, nggak beda,” sebelum ia naik ke panggung untuk tampil.

Ia melanjutkan pembicaraannya, “Centil Era tuh mungkin tahun 2000 mulainya. Saat itu banyak sekali lagu bertema centil yang penyanyinya agak centil gitu, salah satunya laguku, ‘Jadikan Aku yang Kedua’.” Momen tersebut mengingatkannya pada bagaimana tren musik dan lirik berkembang seiring waktu.

Dalam pengingatannya, Astrid juga merujuk pada fenomena poligami yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat saat itu. Ia mengungkapkan, “Saat itu ada fenomena seseorang sangat terkenal lakukan poligami, jadi kena lah lagu itu, banyak yang denger,” yang menunjukkan bagaimana kondisi social mempengaruhi popularitas musik.

Mengenang Kembali Era Musik 2000-an yang Berwarna

Musik di era 2000-an dikenal dengan keanekaragamannya, terutama dalam tema lirik dan gaya yang berani. Banyak lagu yang berani menjelajahi tema yang dianggap tabu pada waktu itu, dan ini membuatnya menarik bagi pendengar.

Astrid menganggap bahwa tema centil memberikan warna tersendiri dalam musik pop Indonesia. “Banyak dari kita yang tumbuh dengan lagu-lagu itu dan hingga sekarang, masih banyak yang mengingatnya,” tambahnya dengan semangat.

Selama acara tersebut, penonton terlihat begitu antusias dan nostalgia saat para musisi membawakan lagu-lagu hits mereka. Dengan begitu, konser tersebut tidak hanya menjadi panggung bagi musisi, tetapi juga wadah untuk mengenang kenangan masa lalu.

Fans berteriak riuh saat lagu-lagu lama dinyanyikan kembali. Hal ini menandakan kekuatan dan daya tarik musik yang mampu menghubungkan generasi yang berbeda melalui lirik dan melodi yang akrab di telinga.

Sejumlah penggemar yang hadir berbagi pengalaman mereka mendengarkan lagu-lagu Astrid semasa muda. “Saya ingat lagu-lagunya yang sering diputar di radio waktu saya masih sekolah,” ungkap seorang penggemar dengan penuh kenangan.

Peran Musisi Perempuan dalam Memengaruhi Industri Musik

Dalam wawancaranya, Astrid menyoroti pentingnya kehadiran musisi perempuan dalam industri musik. “Kami membuktikan bahwa perempuan juga memiliki suara yang kuat dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat,” ujarnya dengan bangga.

Musisi perempuan seperti Shanty Paredes dan Citra Scholastika menjadi contoh bagi generasi berikutnya untuk terus berkarya dan tampil di panggung musik. Mereka menunjukkan bahwa kesuksesan dalam industri ini bisa diraih tanpa dibatasi oleh gender.

Keberlanjutan perjalanan karier musisi perempuan sangat penting untuk diteruskan. “Kami ingin menunjukkan bahwa meskipun ada banyak tantangan, kreativitas tetap bisa mengalahkan segala rintangan,” kata Astrid dalam penutup pernyataannya.

Acara seperti Synchronize Fest menjadi salah satu sarana untuk menampilkan bakat dan eksplorasi musik yang beragam. Dengan kebangkitan kembali genre dan tema yang pernah populer, seperti centil, diharapkan publik akan lebih menghargai karya-karya ini.

Setiap penampilan musisi perempuan menghadirkan energi dan inspirasi yang khas. Publik yang menikmati musik mereka turut berperan dalam mendukung pembangunan ekosistem musik yang lebih inklusif.

Masyarakat dan Musical Nostalgia: Mengapa Penting untuk Diingat?

Nostalgia dalam musik memiliki kemampuan unik untuk menghubungkan individu dengan pengalaman masa lalu. Sebuah lagu tidak hanya sekedar melodi, tetapi juga merupakan pengingat akan momen tertentu dalam hidup seseorang.

Untuk Astrid dan para musisi lainnya, tampil di hadapan penonton yang mengenang kembali lagu-lagu tersebut adalah pengalaman yang berharga. “Lihat saja bagaimana mereka merespons, itu seperti kembali ke masa lalu,” katanya sambil tersenyum.

Kami menyaksikan bagaimana cerita-cerita di balik lagu-lagu itu bisa membangkitkan kenangan yang mengharukan. Setiap lirik dan nada membawa kembali suasana yang pernah ada, memberi dampak emosional yang mendalam bagi pendengarnya.

Astrid menambahkan, “Inilah kekuatan musik, ia mampu menyentuh hati dan mengingatkan kita pada hal-hal yang penting dalam hidup.” Dengan demikian, para musisi berperan penting dalam menjaga kenangan akan masa-masa lalu.

Dalam dunia yang selalu bergerak cepat ini, kenangan akan lagu-lagu yang pernah menjadi hits menjadikan masyarakat untuk sesekali meluangkan waktu dan menikmati kembali pengalaman tersebut. Nostalgia tentu saja bukan sekadar mengenang, tetapi merayakan apa yang telah membentuk kita menjadi siapa kita hari ini.

Related posts