Di tengah dinamika politik global yang semakin kompleks, isu keamanan siber menjadi perhatian utama di berbagai sektor. Khususnya, diplomat di kawasan Asia Tenggara menjadi target kampanye spionase siber yang mengkhawatirkan pada awal tahun 2025. Desakan akan perlunya perlindungan yang lebih ketat terhadap informasi sensitif semakin meningkat. Dengan meningkatnya teknologi informasi, ancaman terhadap keamanan data diplomatik menjadi lebih nyata dan mendesak. Serangan siber ini dilaporkan melibatkan penggunaan teknik rekayasa sosial yang canggih. Selain itu, penggunaan malware yang disamarkan sebagai pembaruan perangkat lunak menambah kompleksitas dan bahaya dari serangan tersebut. Terungkap bahwa…
Read More