Beda Data Dokumen FIFA dan FAM, Mana yang Akurat?

FIFA baru-baru ini mengungkapkan adanya bukti pemalsuan dokumen terkait tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia. Dalam hal ini, terdapat ketidaksesuaian data tempat lahir antara yang diajukan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan yang tercatat di FIFA.

Aturan FIFA menyebutkan bahwa federasi hanya diperbolehkan melakukan naturalisasi pemain dengan darah langsung dari kakek atau nenek. Ada persyaratan lain yang menyatakan, jika kakek atau nenek pemain lahir di negara tersebut, barulah proses naturalisasi dapat dilakukan.

Kasus ini melibatkan ketujuh pemain yang namanya terlibat dalam proses naturalisasi. FAM mengklaim bahwa kakek-nenek para pemain ini lahir di Malaysia berdasarkan dokumen yang telah mereka ajukan.

Bukti Pemalsuan dalam Proses Naturalisasi Pemain Timnas Malaysia

Pemain-pemain yang dimaksud adalah Gabriel Felipe, Facundo Garces, Holgado Gardon, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel. Setiap pemain memiliki latar belakang kakek dan nenek yang kini sedang dalam sorotan FIFA.

Data yang disampaikan FAM terkait kelahiran kakek dan nenek mereka ternyata berbeda jauh dengan yang ada di dalam catatan FIFA. Sementara FAM menyatakan kakek-nenek tersebut lahir di Malaysia, FIFA justru mencatat bahwa mereka lahir di negara lain seperti Spanyol, Argentina, Brasil, dan Belanda.

Informasi yang beredar menyebutkan nama-nama kakek nenek tersebut, seperti Maria Belen Concepcion Martin dan Carlos Rogelio Fernandez. Menariknya, perbedaan informasi ini dapat berujung pada sanksi bagi kedua belah pihak.

Data Kakek Nenek Versi FIFA dan FAM yang Berbeda

Mari kita lihat data kakek dan nenek tujuh pemain naturalisasi ini berdasarkan sumber dari FIFA. Pertama, Maria Belen Concepcion Martin, kakek dari Gabriel Felipe, lahir di Santa Cruz de la Palma, Spanyol.

Kemudian, Carlos Rogelio Fernandez, yang merupakan kakek dari Facundo Garces, tercatat lahir di Villa Maria Selva, Santa Fe de la Cruz, Argentina. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian yang signifikan dengan informasi yang diajukan oleh FAM.

Selanjutnya, Omar Eli Holgado Gardon, yang merupakan kakek dari Holgado Gardon, juga tercatat lahir di Buenos Aires, Argentina. Ini berlanjut dengan Concepcion Agueda Alaniz, kakek dari Imanol Machuca, yang lahir di Roldan, Argentina.

Rincian Sanksi yang Diterima oleh FAM dan Para Pemain

Akibat permasalahan ini, FIFA telah menjatuhkan denda sebesar 350 ribu franc Swiss kepada FAM, yang setara dengan Rp7,3 miliar. Ini menjadi tamparan berat bagi federasi yang mengikuti peraturan ketat FIFA.

Tidak hanya itu, FIFA juga memberikan sanksi kepada ketujuh pemain tersebut dengan denda 2 ribu franc Swiss dan larangan bermain selama 12 bulan. Keputusan ini membuat posisi ketujuh pemain tersebut semakin sulit dalam menjalani karier sepak bola mereka.

Dalam menghadapi situasi yang pelik ini, FAM berencana untuk mengajukan banding. Jika banding tersebut ditolak oleh Komite Banding FIFA, FAM akan membawa perkara ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk mendapatkan keadilan.

Arah Masa Depan Timnas Malaysia Dalam Menghadapi Kasus Ini

Keputusan CAS pada akhirnya akan menjadi final dan mengikat kedua belah pihak. Jika keputusan CAS berpihak pada FIFA, segala upaya yang dilakukan FAM untuk melindungi para pemain dan diri mereka sendiri tampaknya akan sia-sia.

Ini menjadi pelajaran berharga bagi banyak federasi tentang pentingnya keakuratan data dalam pengajuan naturalisasi. Negara-negara lain juga perlu waspada agar tidak terjebak dalam situasi yang serupa yang mampu merugikan masa depan sepak bola mereka.

Masa depan ketujuh pemain ini masih menjadi tanda tanya. Apakah mereka akan mampu kembali ke lapangan setelah menerima sanksi, ataukah mereka harus menerima kenyataan pahit ini sebagai bagian dari perjalanan karir mereka? Yang pasti, dunia sepak bola akan terus melihat masalah ini berkembang.

Related posts