Fenomena “Tepuk Sakinah” baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak pengguna yang penasaran tentang maksud dan tujuan dari kegiatan ini yang diperkenalkan oleh Kementerian Agama.
Tepuk Sakinah adalah inovasi dari program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Kemenag yang menggunakan yel-yel unik. Inisiatif ini dinilai menarik, menghibur, dan penuh pesan moral yang bertujuan untuk membangun rumah tangga yang harmonis.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al Asyhar, menjelaskan bahwa Tepuk Sakinah bukanlah kewajiban bagi calon pengantin untuk dihafal. Sebaliknya, ini merupakan strategi untuk menciptakan suasana yang lebih cair dan menyenangkan dalam pelatihan.
Dia menegaskan bahwa kegiatan ini berperan sebagai ice breaking dalam sesi bimbingan keluarga sakinah. Tujuan utama dari program ini adalah memastikan para calon pengantin memahami pentingnya membangun keluarga yang sakinah melalui pengenalan pilar-pilar pernikahan.
Di dalam wawancaranya, Thobib menyatakan bahwa penghafalan pilar-pilar ini berkontribusi dalam mengurangi angka perceraian. Dengan memahami dan mengingat prinsip-prinsip dasar, diharapkan pasangan dapat menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga mereka.
Makna dan Tujuan di Balik Tepuk Sakinah
Menurut informasi dari pihak Kemenag, Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Ahmad Zayadi, menyampaikan bahwa Tepuk Sakinah dirancang untuk membantu calon pengantin mengingat lima pilar keluarga sakinah. Kelima pilar ini menjadi acuan penting dalam pernikahan yang sukses dan harmonis.
Pilar-pilar tersebut meliputi: Zawaj (berpasangan), Mitsaqan Ghalizan (janji kokoh), Mu’asyarah Bil Ma’ruf (saling cinta dan hormat), Musyawarah, dan Taradhin (saling ridha). Dengan adanya pilar-pilar ini, calon pengantin diharapkan dapat menavigasi hubungan mereka dengan lebih baik.
Ahamd Zayadi juga menjelaskan bahwa yel-yel yang terdapat dalam program ini membantu peserta mengingat nilai-nilai penting sambil menjadikan suasana lebih ceria. Tidak hanya itu, gerakan tepuk tangan dalam sesi pelatihan diharapkan bisa menciptakan momen rekreatif yang mempererat ikatan pasangan.
Melalui inovasi ini, Kemenag berupaya menyampaikan materi penting mengenai pernikahan dengan cara yang menarik dan mudah diingat. Selain itu, salah satu tujuan utamanya adalah menekan angka perceraian di kalangan pasangan muda.
Lirik Tepuk Sakinah dan Cara Mengajarkannya
Lirik dari Tepuk Sakinah yang biasa diajarkan di KUA berisi beberapa baris yang memiliki makna mendalam. Lirik tersebut mencerminkan prinsip-prinsip dasar yang perlu diingat oleh calon pengantin dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Berikut adalah lirik Tepuk Sakinah yang banyak digunakan:
- Berpasangan, berpasangan, berpasangan (tepuk 3 kali)
- Janji kokoh, janji kokoh, janji kokoh (tepuk 3 kali)
- Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho
- Musyawarah untuk sakinah
- (ulangi dari awal)
Proses pengajaran dilakukan melalui interaksi langsung saat pelatihan, di mana calon pengantin diajak untuk aktif berpartisipasi. Dengan cara ini, mereka tidak hanya belajar tetapi juga merasakan pengalaman yang mengasyikkan.
Melalui langkah-langkah ini, Kemenag berharap dapat membekali calon pengantin dengan pemahaman yang solid mengenai kehidupan pernikahan. Selain itu, interaksi yang menyenangkan ini diharapkan mendorong calon pengantin untuk lebih terbuka dalam berdiskusi tentang harapan dan impian mereka.
Diharapkan dengan program seperti ini, para calon pengantin dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan saling menghargai. Dengan adanya pemahaman yang baik tentang pernikahan dan nilai-nilai yang terkandung dalam Tepuk Sakinah, diharapkan dapat mengurangi kemungkinan perselisihan di masa depan.
Inovasi seperti ini menunjukkan betapa pentingnya pendekatan kreatif dalam pendidikan pernikahan. Dengan model pembelajaran yang menyenangkan, calon pengantin dapat merasa lebih siap untuk menjalani kehidupan baru mereka.
Masih ada banyak tantangan yang dihadapi pasangan dalam membangun keluarga yang sakinah. Kemenag berkomitmen untuk terus menyempurnakan program-program bimbingan demi menciptakan generasi keluarga yang lebih baik.
Melalui upaya ini, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa pendidikan pernikahan adalah investasi jangka panjang bagi kebahagiaan dan ketahanan keluarga. Dengan memanfaatkan inovasi seperti Tepuk Sakinah, masyarakat diajak untuk lebih menghargai pernikahan dan hubungan antar pasangan.
Secara keseluruhan, Tepuk Sakinah adalah langkah positif dalam memberikan pendidikan dan pengetahuan yang diperlukan bagi calon pengantin. Melalui program ini, diharapkan mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalani kehidupan berumah tangga yang harmonis dan bahagia.