Aksi solidaritas kepada saudara sebangsa yang mengalami bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat patut diapresiasi. Salah satunya ditunjukkan oleh penyanyi dan model Manda Cello, yang mengenakan baju adat Sumatra Barat dalam acara Car Free Day (CFD) di Jakarta pada tanggal 21 Desember 2025.
CFD merupakan kegiatan rutin yang berlangsung setiap minggu di Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin, Jakarta. Kegiatan ini biasanya diisi dengan aktivitas berolahraga, tetapi Manda Cello memberi warna berbeda dengan penampilannya yang mengundang perhatian banyak orang.
Dalam penjelasannya, Manda Cello menekankan pentingnya menunjukkan kepedulian terhadap saudara-saudara yang terdampak bencana. Ia mengajak masyarakat untuk bersatu dan saling membantu agar Pulau Sumatra dapat segera pulih dari penderitaannya akibat bencana alam yang terjadi.
Menampilkan Kepedulian Lewat Penampilan Adat
Manda Cello mengungkapkan bahwa ia telah merencanakan aksi ini sejak awal bencana di Aceh dan Sumut. Namun, ia baru bisa merealisasikannya ketika bencana juga melanda Sumbar, dan saat itulah ia memutuskan untuk tampil dengan baju adat tersebut.
“Aku pakai baju adat Sumatra Barat sebagai simbol dukungan kepada korban bencana. Baji tersebut mewakili provinsi yang saat ini memerlukan perhatian lebih,” katanya. Manda ingin menunjukkan bahwa melalui cara yang sederhana, solidaritas bisa diungkapkan dengan sangat berarti.
Tentunya, pemilihan busana ini bukan sekadar gaya, tetapi juga sebagai pernyataan sikapnya terhadap situasi yang sedang dihadapi saudara-saudara di Sumatra. Ini semua merupakan bentuk pengingat akan persatuan, yang merupakan kekuatan bagi bangsa ini dalam menghadapi cobaan.
Refleksi atas Tindakan Keseluruhan
Manda Cello menyadari aksinya mungkin terasa terlambat, tetapi baginya, tidak ada kata terlambat untuk menunjukkan kepedulian. “Tindakan kita, sekecil apapun, bisa menggerakkan banyak orang untuk membantu,” ujarnya.
Keberanian Manda dalam berpakaian adat di tengah keramaian menjadi sebuah simbol harapan. Ia berharap kehadirannya bisa memicu banyak orang untuk berkontribusi, baik dalam bentuk donasi maupun dukungan mental bagi para korban.
Selain itu, ia juga berkomitmen untuk terus mengajak masyarakat tidak hanya peduli pada saat bencana, tetapi juga pada saat-waktu lain. Dukungan harus berjalan terus menerus agar solidaritas tidak pudar.
Mendoakan Keselamatan dan Pemulihan Wilayah
Dalam kesempatan ini, Manda Cello juga menyerukan agar masyarakat berdoa untuk Pulau Sumatra agar segera pulih dari bencana. Ia percaya doa bisa menjadi kekuatan spiritual bagi mereka yang masih berjuang.
“Hadirnya bantuan dan doa dari kita semua sangat berarti untuk mereka saat ini,” katanya. Dukungan masyarakat akan membantu mengangkat semangat para korban agar tidak merasa sendirian dalam kesedihan.”
Dengan itu, Manda berharap agar solidaritas ini menjadi lebih nyata dan terstruktur, bukan sekadar simbol belaka. Ia ingin setiap individu merasa terpanggil untuk ambil bagian dalam proses pemulihan ini.
Pentagon Kesiapan Lingkungan dan Sosial
Dalam aksi ini, Manda Cello mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan untuk mencegah terjadinya bencana serupa. Edukasi tentang kepedulian lingkungan harus stigma utama dalam masyarakat.
“Jika lingkungan kita sehat, masyarakat pun akan selamat. Upaya menjaga kelestarian hutan perlu diperkuat agar bencana dapat diminimalisir,” ungkap Manda.
Dia menegaskan bahwa selain dengan berdonasi, masyarakat seharusnya terlibat aktif dalam upaya-jaga lingkungan. Masyarakat perlu diperhatikan dalam konteks pencegahan bencana agar kesadaran akan pentingnya penjagaan lingkungan menjadi budaya sehari-hari.
