Warga RI Terbanyak di Dunia Konsumsi Mikroplastik, Simak Sumbernya

Tanpa kita sadari, keberadaan mikroplastik semakin mengkhawatirkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Temuan terbaru menunjukkan bahwa paparan partikel plastik kecil ini terjadi hampir setiap hari, terutama melalui makanan dan minuman yang kita konsumsi.

Hasil studi terkini yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science & Technology mengungkap fakta mencengangkan. Indonesia mencatatkan diri sebagai negara dengan tingkat konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia, melampaui negara lain di Asia Tenggara maupun global.

Mikroplastik adalah fragmen plastik berukuran kurang dari 5 milimeter yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Paparan zat tersebut berkaitan dengan berbagai risiko kesehatan serius, seperti masalah pernapasan, radang usus, serangan jantung, hingga potensi kanker.

Menurut riset tersebut, rata-rata penduduk Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik setiap bulan. Setelah Indonesia, negara dengan tingkat konsumsi mikroplastik tertinggi berikutnya adalah Malaysia dan Filipina.

Ketahui Lima Sumber Utama Mikroplastik di Kehidupan Sehari-Hari

Terdapat beberapa produk sehari-hari yang menjadi sumber utama paparan mikroplastik bagi masyarakat Indonesia. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang produk-produk tersebut yang mungkin sering kita gunakan tanpa menyadari bahaya yang terkandung di dalamnya.

Sumber pertama adalah talenan plastik yang banyak digunakan di rumah tangga. Penelitian menunjukkan bahwa talenan plastik dapat menyebabkan paparan hingga 79,4 juta mikroplastik polipropilen setiap tahunnya, berpotensi mencemari makanan yang kita konsumsi.

Pada sisi lain, talenan kaca tahan banting merupakan alternatif yang lebih aman. Selain mudah dibersihkan, talenan ini juga bebas dari risiko mikroplastik, menjadikannya pilihan yang lebih baik bagi kesehatan.

Dampak Teh Celup dan Praktik Penyeduhan yang Salah

Ada fakta mengejutkan terkait produk teh celup yang banyak ditemui. Banyak kantong teh yang terbuat dari plastik polipropilen dan bahkan kantong teh kertas sering kali mengandung sisa plastik di lapisan penutupnya.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa proses menyeduh teh menggunakan air panas dapat melepaskan jutaan mikroplastik dari kantong teh ke dalam minuman. Ini menunjukkan pentingnya memilih metode penyeduhan yang lebih sehat.

Alternatif ramah lingkungan seperti menggunakan teko besi atau saringan logam sangat dianjurkan. Penggunaan kantong teh katun yang dapat digunakan kembali adalah langkah positif untuk mengurangi paparan mikroplastik.

Perhatikan Wadah Es Batu dan Bahayanya

Selanjutnya adalah wadah es batu plastik yang tercatat sebagai sumber mikroplastik lainnya. Meskipun riset terkait hal ini masih terbatas, ada potensi bahwa mikroplastik dapat larut ke dalam air saat plastik dibekukan.

Konsumen kini mulai beralih pada alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti wadah es batu berbahan baja tahan karat. Wadah es silikon juga menjadi pilihan yang dianggap lebih sehat dan sustainable.

Memilih opsi berbahan baik tidak hanya menjaga kesehatan tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Di era yang semakin peduli lingkungan, langkah-langkah ini sangat penting.

Wadah Makanan dan Resiko Kesehatannya

Satu lagi produk yang perlu diwaspadai adalah wadah makanan plastik yang aman untuk microwave. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa produk ini bisa melepaskan banyak mikroplastik saat dipanaskan.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Nebraska-Lincoln, ditemukan bahwa makanan bayi dalam kemasan plastik tertentu mengandung hingga 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi. Ini menunjukkan perlunya kehati-hatian dalam memilih kemasan plastik.

Sebaiknya kita menghindari produk yang mengandung ftalat atau bisfenol yang merupakan bahan kimia berbahaya. Memilih kemasan yang lebih aman dan bebas dari plastik adalah langkah yang bijaksana untuk kesehatan kita.

Mencermati Bahaya Gelas Kertas dalam Konsumsi Minuman Panas

Penggunaan gelas kertas untuk minuman panas mungkin terlihat praktis. Namun, ada risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, seperti pelepasan bahan kimia berbahaya.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa gelas kertas dapat melepaskan fluorida, klorida, dan nitrat yang berbahaya bagi kesehatan. Dampak jangka panjang dari paparan bahan kimia ini perlu perhatian serius.

Oleh karena itu, memilih tempat minum yang kedap udara dan tahan karat adalah pilihan yang lebih tepat. Selain lebih aman, tempat minum tersebut juga dapat digunakan kembali, mengurangi limbah plastik di lingkungan kita.

Related posts