Vivo telah secara resmi meluncurkan headset mixed reality (MR) yang pertama, yaitu Vision Discovery Edition, di pasar China pada 21 Agustus 2025. Sekitar tiga bulan setelah peluncuran tersebut, headset ini akhirnya tersedia untuk pengguna di Indonesia, memberikan peluang baru bagi pecinta teknologi di tanah air.
“Bagi para pengguna setia Vivo yang ingin merasakan pengalaman dengan Vision Discovery Edition, kami membuka kesempatan untuk mencoba headset ini secara langsung mulai 27 November 2025,” kata Alexa Tiara, Public Relation Manager Vivo Indonesia, saat peluncuran seri X300 di Jakarta. Peluncuran ini menjadi momentum penting bagi Vivo untuk memperkenalkan inovasi terbarunya dalam dunia teknologi.
Menurut Alexa, headset ini dirancang agar interaksi dengan mixed reality menjadi lebih intuitif dan selaras dengan kehidupan sehari-hari pengguna. Dengan inovasi ini, Vivo ingin memberikan pengalaman yang mendalam bagi setiap penggunanya.
Desain Ringan dengan Bobot Hanya 398 Gram
Vivo Vision Discovery Edition menawarkan desain yang ringan dengan bobot hanya 398 gram, sehingga memudahkan pengguna saat menggunakannya dalam waktu lama. Headset ini dilengkapi dengan bantalan wajah yang ergonomis dan double loop band, yang membuatnya lebih stabil saat digunakan.
“Kami ingin setiap pengguna bisa menikmati pengalaman ini tanpa merasa terbebani. Dengan desain ini, aktivitas bergerak menjadi lebih nyaman,” lanjutnya. Headset ini dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan pengguna dalam berbagai situasi.
Selain itu, headset ini juga menjalankan sistem operasi OriginOS Vision yang memanfaatkan gestur alami. Pengguna dapat melakukan berbagai interaksi seperti melihat objek, mencubit, atau menyeret elemen virtual di udara dengan sangat mudah.
Pengalaman Visual Berkualitas Tinggi dengan Layar 8K
Vivo melengkapi headset ini dengan layar binocular 8K display yang menawarkan akurasi warna setinggi platform sinematik. Hal ini tidak hanya menghadirkan pengalaman visual yang mengesankan, tetapi juga memperkaya setiap detail yang tampak.
Untuk mendukung pengalaman pengguna, Vivo menyematkan prosesor Snapdragon XR2 Plus Gen 2 sebagai pusat kontrol headset. Prosesor ini memastikan bahwa rendering visual tetap responsif dan stabil, memberikan sensasi imersif yang diinginkan oleh pengguna.
“Dengan configurasi ini, pengguna dapat menikmati beragam konten, mulai dari gaming hingga mobile cinema, dengan pengalaman yang mengesankan dan sangat personal,” ungkap Alexa, menekankan betapa headset ini praktis untuk berbagai kebutuhan hiburan.
Kesempatan untuk Mencoba Vivo Vision Discovery Edition Secara Langsung
Bagi masyarakat yang penasaran dengan produk ini, Vivo memberikan kesempatan untuk mencoba langsung Vision Discovery Edition mulai 27 November 2025 di beberapa kota besar di Indonesia. Ini adalah langkah untuk memperkenalkan lebih dalam lagi teknologi yang mereka tawarkan.
“Sesi demo akan diselenggarakan di Jakarta, Surabaya, dan Medan, sehingga lebih banyak pengguna dapat merasakan langsung pengalaman menggunakan headset ini,” tambah Alexa. Dengan ini, Vivo berharap dapat menggugah minat masyarakat terhadap teknologi mixed reality.
Event ini juga menjadi ajang bagi pengguna untuk mengenal lebih jauh tentang inovasi terbaru dalam dunia teknologi dan bagaimana pengalaman mixed reality dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari. Vivo berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi teknologi yang relevan dan bermanfaat bagi konsumen.
