Pemerintah Indonesia tengah merencanakan kebijakan baru yang bertujuan untuk memberikan diskon harga tiket pesawat menjelang libur akhir tahun. Dalam mengimplementasikan langkah ini, AirNav Indonesia berjanji untuk menghilangkan biaya tambahan bagi maskapai yang ingin memperpanjang jam operasinya selama periode sibuk, termasuk saat libur Natal dan Tahun Baru.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto Suratno, menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan kolaborasi antara semua pemangku kepentingan dalam industri penerbangan. Tujuannya adalah agar tiket pesawat lebih terjangkau bagi masyarakat, khususnya di saat-saat puncak permintaan.
Avirianto menambahkan bahwa lonjakan harga tiket pesawat seringkali disebabkan oleh biaya operasional yang meningkat, terutama yang berhubungan dengan layanan penerbangan di luar jam normal. Dengan menghapus biaya tambahan untuk penerbangan yang dijadwalkan lebih awal atau lebih larut, mereka berharap bisa menyeimbangkan harga di pasaran.
Langkah Konkrit untuk Mendukung Kebijakan Penerbangan
Dalam penjelasan lebih lanjut, Setio Anggoro sebagai Direktur Operasional AirNav menekankan pentingnya penyesuaian jam operasi pelayanan navigasi penerbangan. Keputusan ini diambil berdasarkan kebutuhan maskapai serta untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat.
Setio menjelaskan bahwa jam operasional Air Traffic Control (ATC) biasanya selaras dengan jam buka bandara. Namun, dalam situasi tertentu, fleksibilitas diperlukan agar maskapai dapat menambah jadwal penerbangan, baik di malam hari maupun pada waktu yang tidak biasa.
Untuk meningkatkan efisiensi, AirNav dan pihak bandara akan memberikan kebebasan bagi maskapai yang ingin memperpanjang jam operasional mereka. Dalam hal ini, dilakukan kerja sama erat untuk memastikan kemudahan dalam pengaturan jam penerbangan tanpa biaya tambahan.
Dampak Positif terhadap Harga Tiket
Saat kondisi normal, AirNav biasanya mengenakan biaya tambahan untuk penerbangan yang dijadwalkan di luar jam standar. Namun, selama periode puncak, mereka berkomitmen untuk membebaskan biaya-biaya tersebut sebagai upaya untuk dukungan pemerintah menurunkan harga tiket.
Aktivitas ini diharapkan dapat menarik lebih banyak penumpang, membuat perjalanan menjadi lebih nyaman dan terjangkau. Setio menjelaskan bahwa selama libur puncak, mereka tidak akan mengenakan biaya advance dan extend untuk penerbangan yang membutuhkan fleksibilitas lebih.
Dengan kebijakan ini, diharapkan maskapai dapat dengan lebih efisien mengatur jadwal serta rute penerbangan. Hal ini juga menjadi cara untuk menekan biaya operasional, yang pada gilirannya akan membantu menurunkan harga tiket bagi masyarakat.
Pengelolaan Slot Penerbangan yang Lebih Fleksibel
Sebagai bagian dari kebijakan ini, AirNav juga berencana untuk meningkatkan pengelolaan slot penerbangan agar lebih fleksibel. Bersama dengan otoritas bandara dan Unit Pelaksana Koordinasi Slot, mereka akan mengatur slot bandara sesuai dengan permintaan maskapai.
Slot yang lebih fleksibel ini akan memberikan keleluasaan bagi maskapai untuk menyusun ulang jadwal penerbangan mereka. Keleluasaan ini bertujuan untuk memungkinkan maskapai beroperasi dalam kapasitas yang lebih optimal tanpa dibebani biaya tambahan yang biasanya membebani perjalanan di masa puncak.
Diharapkan, langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi maskapai, tetapi juga bagi penumpang. Dengan harga tiket yang lebih terjangkau, masyarakat dapat lebih mudah merencanakan perjalanan mereka, baik untuk liburan maupun kebutuhan mendadak lainnya.
