Kejurnas ASBD 2025 Membangun Semangat Tangguh dan Sportivitas

Kejuaraan Nasional Seni Bela Diri (ASBD) 2025 diadakan untuk mempromosikan semangat kompetisi dan sportivitas di kalangan peserta muda. Event ini berlangsung di Indoor Stadium Kabupaten Tangerang pada 7 hingga 9 November dan dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai latar belakang.

Terlebih lagi, kejuaraan ini dibuka oleh Ai Kiki Rokibah, yang menjabat sebagai Kepala Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah YPI Al Azhar. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya karakter dan disiplin, yang menjadi inti dalam kompetisi ini.

Kejurnas ASBD bukan hanya menjadi ajang untuk menentukan juara, melainkan juga berfungsi sebagai platform pendidikan karakter bagi para peserta. Nilai-nilai disiplin, sportivitas, dan semangat juang ditanamkan dalam setiap individu yang terlibat.

Partisipasi Peserta yang Menggembirakan dari Berbagai Provinsi

Kejurnas ASBD 2025 menarik peserta dari tujuh provinsi di Indonesia, menjadikannya salah satu event terbesar di bidang seni bela diri. Peserta berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari tingkat TK hingga SMA, menunjukkan luasnya minat anak-anak dalam berlatih seni bela diri.

Lebih dari 1.700 peserta yang hadir selama tiga hari tersebut menciptakan atmosfer yang penuh semangat dan harapan. Mereka tidak hanya berkompetisi, tetapi juga menjalin hubungan persahabatan dan berbagi pengetahuan dengan satu sama lain.

Suasana di dalam arena menjadi semakin meriah ketika gong dibunyikan oleh Ai Kiki Rokibah sebagai tanda dimulainya kejuaraan. Moment tersebut menjadi simbol semangat, kerja keras, dan dedikasi semua peserta.

Kejuaraan dengan Fokus pada Karakter dan Ketangguhan

Tema tahun ini “Pesilat Tangguh Pantang Mengeluh” menjadi pengingat bagi setiap peserta untuk tidak hanya mengutamakan prestasi, tetapi juga membangun karakter yang kuat. Dalam berbagai latihan dan pertandingan, mereka dituntut untuk menunjukkan ketahanan fisik dan mental.

Melalui ajang ini, para peserta diajarkan arti penting dari disiplin dan kerja keras, terutama ketika menghadapi tantangan. Ini adalah pelajaran berharga yang dapat dibawa pulang ke kehidupan sehari-hari mereka.

Kejuaraan ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan seni bela diri sebagai bagian dari pendidikan karakter. Setiap teknik yang dipelajari bukan hanya tentang pertarungan, tetapi juga tentang etika dan tanggung jawab sosial.

Kepedulian Sosial dan Kolaborasi untuk Anak-Anak Bangsa

Kejurnas ASBD tahun ini juga menunjukkan komitmen terhadap kepedulian sosial. Sebagian hasil dari penjualan tiket akan disalurkan untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung, upaya yang sangat signifikan dalam mendukung mereka yang membutuhkan.

Kolaborasi dengan Lembaga Amil Zakat Al Azhar menjadi langkah strategis dalam menggabungkan kemampuan atlet dengan kepedulian terhadap sesama. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan juga harus menjadi bagian dari pendidikan para peserta.

Hal ini semakin memperkuat visi Al Azhar untuk tidak hanya mencetak juara, tetapi juga membentuk generasi yang memiliki empati dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Semua inisiatif ini tentunya akan membawa dampak positif bagi masyarakat.

Related posts