Menpora RI Erick Thohir baru saja mengumumkan target ambisius untuk kontingen Indonesia dalam ASEAN Para Games 2025 mendatang. Dalam pernyataannya, dia menargetkan sebanyak 120 medali emas, sebuah capaian yang diharapkan dapat mengangkat prestasi Indonesia di kancah olahraga para dunia.
Pernyataan ini disampaikan Erick saat menerima Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, serta Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia, Reda Manthovani, di Kantor Kemenpora RI, Jakarta. Rapat tersebut menjadi momen penting untuk membahas rencana persiapan menuju perhelatan olahraga yang akan berlangsung pada tahun 2026.
“Tadi saya menerima Ketua NC dan Chef de Mission. Ada dua hal yang saya sampaikan, yaitu tentang sinkronisasi program,” ungkap Erick. Dia menegaskan pentingnya kolaborasi antara Kemenpora dan NPC untuk merancang strategi jangka panjang yang menyeluruh dari sekarang hingga 2029.
Target Medali dan Persaingan dengan Thailand sebagai Tuan Rumah
Erick Thohir juga menjelaskan bahwa alasan penetapan target 120 emas adalah karena Thailand sebagai tuan rumah sangat agresif dalam persiapan. “Mereka menargetkan sekitar 174 emas, sehingga kita harus bersiap secara maksimal untuk menghadapi kompetisi yang sengit ini,” tambahnya.
Dengan target sebanyak itu, Indonesia diharapkan mampu finis di peringkat kedua klasemen akhir medali dalam ASEAN Para Games 2026. Ini menandai penurunan prestasi, mengingat kontingen Merah Putih sebelumnya menjadi juara umum di ASEAN Para Games 2023 di Kamboja.
Erick menyatakan bahwa penting untuk realistis dengan menjadi runner-up dalam situasi tersebut. “Kami harus terbuka dan tidak perlu malu dengan posisi ini,” ujarnya. Selain itu, hal ini juga menjadi motivasi bagi atlet untuk meningkatkan performa mereka.
Rencana dan Persiapan Pemusatan Latihan Atlet
Reda Manthovani, selaku CdM kontingen Indonesia, mengungkapkan langkah-langkah persiapan yang telah dilakukan. Sebagai persiapan, pemusatan latihan (TC) atlet sudah dimulai sejak bulan Oktober di Karanganyar, Jawa Tengah. Ini menjadi langkah awal yang penting untuk mempersiapkan fisik dan mental atlet menghadapi kompetisi mendatang.
“Dari pemusatan latihan ini, kami berharap atlet dapat lebih fokus dan mempersiapkan diri dengan baik untuk meraih target yang telah ditetapkan,” kata Reda. Ia menegaskan bahwa TC ini akan berlangsung selama dua bulan, dan diharapkan dapat memberikan hasil yang memuaskan.
Selain pelatihan fisik, persiapan mental juga menjadi kunci utama. Atlet perlu dilatih untuk menghadapi tekanan kompetisi dan mampu tampil maksimal di arena. Reda menambahkan bahwa dukungan psikologis untuk atlet akan menjadi perhatian penting dalam program pelatnas ini.
Keberagaman Cabang Olahraga dalam ASEAN Para Games 2025
ASEAN Para Games 2025 akan berlangsung di Nakhon Ratchasima, Thailand, pada tanggal 20 hingga 26 Januari 2026. Dalam edisi kali ini, akan ada 19 cabang olahraga dengan 536 nomor yang dipertandingkan. Keberagaman cabang ini menawarkan peluang bagi atlet untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Cabang olahraga tersebut mencakup berbagai disiplin, mulai dari renang, atletik, hingga olahraga tim. Masing-masing cabang memiliki tantangan tersendiri, dan persaingan dipastikan akan ketat. Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi medali dari berbagai cabang tersebut.
Dalam perhelatan sebelumnya, prestasi Indonesia sangat memuaskan, dan atlet diharapkan untuk melanjutkan tradisi baik ini. Setiap medali yang diraih tidak hanya menjadi kebanggaan individu, tetapi juga mengangkat harkat dan martabat bangsa di kancah internasional.
