Badan Gizi Nasional (BGN) telah berkolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Industri Mikro, Kecil, dan Menengah Nusantara (APIMSA) untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem wirausaha melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberi nama MBG-Preneur.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa Program MBG tidak hanya sekadar berbicara mengenai penyediaan makanan bergizi, melainkan juga berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sangat penting sebagai investasi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam pernyataannya, Dadan mengucapkan terima kasih kepada semua mitra, terutama APIMSA, yang telah berkolaborasi dalam menjalankan program ini. Menurutnya, kegiatan ini dapat membantu menciptakan peluang baru bagi masyarakat melalui penyediaan layanan nutrisi.
Program MBG difokuskan untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang baru, salah satunya melalui pemanfaatan minyak jelantah yang bisa dijual kembali. Ini akan memberikan sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat, terutama yang tergabung dalam UMKM.
Dadan juga menyebutkan bahwa setiap kabupaten akan memiliki kantor pelayanan gizi. Saat ini, BGN telah menyiapkan 33 ribu kepala SPPG, 409 ahli gizi, dan 190 satuan pelayanan yang siap melayani masyarakat luas.
Lebih dari 1,8 miliar porsi makanan bergizi telah didistribusikan hingga saat ini. Angka ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari BGN untuk memperbaiki gizi masyarakat di seluruh Indonesia.
Peran APIMSA dalam Program Makan Bergizi Gratis
Ketua Umum APIMSA, Neng Eem, menyatakan bahwa organisasi ini memiliki visi dan misi yang sejalan dengan pemerintah dalam membangun perekonomian masyarakat. Melalui program MBG, diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
APIMSA berfungsi sebagai wadah bagi pengusaha kecil, menengah, dan mikro di seluruh nusantara. Dengan adanya program ini, mereka ingin memastikan ekonomi sirkular tercapai melalui pelatihan kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat yang efektif.
Neng Eem menjelaskan bahwa APIMSA siap mengawal implementasi program MBG di sisi pemberdayaan masyarakat serta ekonomi produktif. Hal ini dilakukan agar manfaat program ini dapat dirasakan oleh semua pihak.
Dia menggarisbawahi pentingnya umpan balik yang nyata dari bantuan pemerintah agar seluruh pihak dapat merasakan dampak positifnya. Harapan ini menjadi cita-cita bersama APIMSA untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, BGN meresmikan SPPG hasil binaan APIMSA di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Ini merupakan langkah nyata untuk mendekatkan layanan gizi kepada masyarakat.
Komitmen dalam Meningkatkan Pemahaman Masyarakat
Ketua Panitia dan Yayasan APIMSA Bhakti Bangsa, Subadri, menyampaikan bahwa masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami konsep dan manfaat dari Program Makan Bergizi. Oleh karena itu, peresmian SPPG ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi.
Subadri menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat. Program ini diharapkan bisa memberikan wawasan lebih bagi masyarakat mengenai pola makan yang sehat dan bergizi.
Kami berkomitmen untuk memperkenalkan MBG-Preneur bersama APIMSA dan memastikan bahwa setiap individu mendapatkan informasi yang memadai mengenai pentingnya gizi dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah usaha bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Melalui program ini, BGN dan APIMSA berharap dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat, perubahan positif di bidang gizi dapat terwujud.
MBG bukan hanya salah satu program pemerintah, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang melibatkan semua pihak, termasuk komunitas lokal, untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan makanan yang bergizi. Semua ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi dan kesehatan rakyat Indonesia.
Prospek Program dan Dampaknya di Masa Depan
Kedepannya, Program Makan Bergizi diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk swasta dan masyarakat, keberlanjutan program ini menjadi lebih terjamin.
Akan ada lebih banyak pelatihan dan workshop yang diselenggarakan bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola usaha dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara lebih efektif.
Dadan mengungkapkan bahwa keberhasilan program ini akan dilihat dari bagaimana masyarakat merespons dan mengimplementasikan pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dampak positif dari program ini diharapkan dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Ekosistem ini juga akan membantu menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dengan langkah-langkah yang tepat, Program Makan Bergizi dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di masa depan. Keberhasilan ini akan diukur bukan hanya dari jumlah porsi yang disalurkan, tetapi juga dari perubahan pola pikir masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan.
