Banjir Melanda Ratusan Rumah di Garut, Warga Terpaksa Mengungsi

Banjir hebat melanda ratusan rumah di Desa Sukalaksana, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Fenomena ini terjadi setelah hujan lebat yang mengakibatkan sungai meluap pada hari Kamis, 30 Oktober. Kejadian ini menunjukkan betapa rentannya wilayah tersebut terhadap perubahan cuaca yang ekstrem.

Kepala Desa Sukalaksana, Cepi Munawar, mengkonfirmasi bahwa hujan deras berlangsung lama sejak siang hari, menyebabkan aliran sungai dari daerah perbukitan meluap. Peristiwa ini menimbulkan dampak yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Banjir bandang yang terjadi berasal dari pegunungan Cibuyutan Kaler, lebih dikenal sebagai Gunung Gede. Fenomena serupa sudah sering terjadi, terutama ketika musim hujan tiba, menandakan perlunya tindakan preventif yang lebih baik untuk melindungi masyarakat.

Kondisi Terkini dan Dampak Banjir pada Warga

Menurut Cepi, lebih dari tiga RW terendam dengan ketinggian air rata-rata mencapai satu meter. Dengan lebih dari seratus rumah terpengaruh, upaya evakuasi harus segera dilaksanakan untuk menyelamatkan penduduk.

Warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banyak dari mereka yang tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga karena banjir datang dengan sangat cepat.

Kondisi darurat ini membuat petugas gabungan, termasuk Sukarelawan, berupaya mengevakuasi warga dan menyelamatkan barang-barang yang ada. Keberanian dan keteguhan hati setiap individu sangat diuji dalam situasi kritis ini.

Faktor Penyebab dan Tindakan Pemerintah

Salah satu faktor penting yang memperparah terjadinya banjir adalah pembuatan jembatan yang tidak mengikuti prosedur dan fasilitas yang tidak terencana. Cepi menjelaskan bahwa jembatan liar tersebut menghambat aliran air, sehingga meningkatkan risiko banjir.

Pihak terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), berencana untuk segera membongkar jembatan tersebut. Tindakan ini diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya bencana serupa di masa mendatang.

Pemerintah setempat juga melakukan langkah-langkah awal untuk mengidentifikasi dan mendata banyaknya rumah serta infrastruktur yang terdampak. Hal ini penting guna menentukan langkah lanjutan dalam penanganan keadaan darurat.

Respon Komunitas dan Kerja Sama antara Lembaga

Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama dengan TNI, Polri, dan sukarelawan telah terjun langsung untuk membantu penanganan bencana. Kerja sama lintas sektoral ini menjadi kunci dalam menghadapi situasi darurat yang mendesak.

Hingga saat ini, belum tercatat adanya korban jiwa akibat banjir tersebut. Namun, pendataan masih terus dilakukan untuk memahami dampak lebih lanjut yang ditinggalkan bencana ini pada infrastruktur dan layanan masyarakat.

Kepala Polsek Banyuresmi, AKP Usep Heryaman, mengatakan bahwa sejumlah personel telah dikerahkan untuk membantu pembersihan aliran sungai yang tersumbat. Kolaborasi antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam membersihkan sampah di Sungai Cibuyutan menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi.

Related posts