Nama Ivanka Trump kembali mencuri perhatian publik setelah ayahnya, Donald Trump, menyebutnya secara langsung dalam pidato di Knesset, Israel, pada 13 Oktober 2025. Acara tersebut bertepatan dengan penyambutan para sandera Israel yang dibebaskan, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimediasi oleh Amerika Serikat.
Dalam pidatonya, Trump mengucapkan terima kasih kepada Ivanka dan menyebutkan betapa besar cintanya terhadap Israel. Dia menyampaikan rasa syukurnya dengan menyatakan, “Putri saya sampai berpindah agama,” merujuk pada menantunya, Jared Kushner. Pernyataan ini menggambarkan hubungan dekat antara keluarga mereka dan identitas keagamaan yang dijalani oleh Ivanka.
Sejak menikah dengan Jared Kushner pada tahun 2009, Ivanka Trump telah memeluk agama Yahudi. Ia menjelaskan bahwa keputusannya berpindah agama adalah merupakan hal pribadi dan memiliki makna yang mendalam bagi dirinya. Keluarganya menerapkan tradisi beribadah dan menghabiskan waktu bersama selama Sabat Yahudi sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Perselingkuhan Cinta dan Perbedaan Agama dalam Keluarga Trump
Dalam memoirnya yang berjudul Breaking History, Jared Kushner mengungkapkan bahwa perbedaan agama sempat membuat mereka berdua menjauh. Namun, hubungan kembali pulih setelah Ivanka memutuskan untuk mendalami agama Yahudi dan berkonversi.
Jared menceritakan bahwa dirinya menikahi Ivanka di Trump National Golf Club pada tahun 2009. Menariknya, Donald Trump memintanya untuk mengenakan yarmulke sebelum mengantarkan putrinya ke altar, yang menunjukkan dukungan penuh terhadap pilihan Ivanka.
Pengalaman Ivanka dalam dunia politik sebagai penasihat senior di Gedung Putih membawa dampak bagi kehidupannya. Setelah masa jabatan tersebut berakhir, ia memilih untuk meninggalkan dunia politik dan fokus pada keluarganya. Meski demikian, ia terus mendampingi Donald Trump dalam beberapa kesempatan publik, menunjukkan ikatan yang kuat antara mereka.
Menyambut Pembebasan Sandera dan Kunjungan ke Tempat Suci
Ivanka Trump mengunjungi Tembok Barat di Yerusalem pada tahun 2017, yang menjadi momen bersejarah saat ayahnya mengunjungi luar negeri sebagai presiden. Ia mengungkapkan rasa syukurnya bisa berada di tempat yang suci bagi keyakinannya dan meninggalkan doa pribadi di sana.
Baru-baru ini, pada 10 Oktober, Ivanka kembali ke lokasi tersebut bersama suaminya dan utusan khusus AS untuk Timur Tengah. Mereka hadir menyambut rencana pembebasan sandera Israel, menunjukkan komitmennya terhadap perdamaian dan keamanan dalam situasi yang sulit ini.
Dalam pernyataannya di Tel Aviv, Ivanka menyampaikan pesan dari ayahnya kepada rakyat Israel, menegaskan bahwa Donald Trump selalu mendukung mereka. Hal ini kembali menegaskan hubungan mendalam antara keluarga Trump dan Israel, serta bagaimana Ivanka menjadi bagian integral dari narasi ini.
Dari Politik menuju Kehidupan Pribadi yang Lebih Tenang
Ivanka mengakui bahwa dunia politik adalah “gelap dan penuh negatif,” dan mengatakan bahwa itu tidak sejalan dengan nilai-nilai kehidupan yang ia anut. Ia menganggap keputusan untuk tidak terlibat dalam politik pasca-gedung putih sebagai hal yang paling tepat bagi dirinya dan keluarganya.
Meskipun berpindah dari arena politik, Ivanka tetap aktif dalam berbagai acara publik. Bersama ayahnya, ia terlihat menghadiri berbagai kesempatan, termasuk acara UFC. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ia mundur dari posisi formal, dukungannya terhadap Donald Trump tidak lenyap.
Melalui berbagai pernyataan dan penampilannya, Ivanka terus memperlihatkan komitmennya terhadap kewajiban sosial dan hubungan keluarga. Ia berusaha menyeimbangkan kehidupan pribadi yang tenang dengan perhatian terhadap situasi politik yang terus berkembang di sekitarnya.