Polisi Periksa Nenek Setelah Diusir Paksa Ormas dari Rumah

Nenek Elina Widjajanti, seorang warga Surabaya, mengalami insiden yang mengubah hidupnya ketika segerombol orang mengusirnya dari rumahnya secara paksa. Insiden itu membawa Elina ke Polda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan pengusiran yang dialaminya, sebuah peristiwa yang menggugah kepedulian publik.

Dalam proses pemeriksaan yang berlangsung pada Minggu siang, Elina mengungkapkan sejumlah hal yang ditanyakan oleh penyidik. Ia menceritakan pengalaman pahitnya ketika ditahan dan dilarang mengambil barang-barang pribadinya saat pengusiran terjadi.

Sejak peristiwa itu, Elina merasa ketidakpastian melanda hidupnya. Ia berharap ada keadilan yang menyertainya, terutama setelah mengalami trauma akibat pengusiran yang tiba-tiba dan tidak manusiawi tersebut.

Detail Dari Kasus Pengusiran Nenek Elina Widjajanti

Elina menceritakan bahwa pada saat pengusiran terjadi, ia mempertanyakan surat kepemilikan yang diklaim oleh Samuel, orang yang mengaku telah membeli rumah tersebut. Sayangnya, Samuel tidak dapat menunjukkan surat tersebut ketika ditanya oleh Elina, menambah ketidakpastian di benaknya.

Di saat yang bersamaan, Elina mengungkapkan bahwa ia memiliki surat letter C yang menunjukkan bahwa rumah itu adalah tempat tinggal sahnya, terdaftar atas nama kakak kandungnya, Elisa. Sejak tahun 2011, Elina tinggal di rumah tersebut bersama Elisa hingga kewafatannya pada tahun 2017.

Pada bulan Agustus 2025, muncul pihak yang mengklaim telah membeli rumah tersebut, sehingga peristiwa pengusiran pun terjadi. Elina menginginkan kejelasan hukum dari pihak yang mengklaim sebelum diusir secara paksa.

Perkembangan Terbaru Dalam Proses Hukum

Kuasa hukum Elina, Wellem Mintarja, menyatakan bahwa terdapat empat orang yang diperiksa dalam kasus ini, termasuk Elina. Dalam proses tersebut, sepertinya ada upaya untuk menanggulangi kasus yang melibatkan konflik kepemilikan rumah tersebut.

Wellem menjelaskan bahwa semua pihak termasuk Elina sudah memberikan keterangan kepada penyidik. Mereka diharapkan dapat memberikan bahan investigasi yang lebih komprehensif untuk proses hukum selanjutnya.

Meskipun Elina merasa keadilan mulai terwujud, ia tetap berharap agar Samuel menunjukkan bukti-bukti kepemilikan yang resmi, yang hingga kini tidak pernah ditunjukkan kepada dirinya.

Pengalaman Mengharukan Dari Seorang Nenek

Elina menceritakan kembali saat insiden pengusiran, di mana ia diangkat secara paksa oleh beberapa orang yang menggunakan atribut ormas. Momen itu menjadi titik hitam dalam hidupnya, mengubah pandangannya terhadap keamanan tempat tinggalnya.

Ia menjelaskan bahwa saat ditarik keluar dari rumah, ia melawan sekuat tenaga, berharap bisa mempertahankan tempat di mana ia telah membangun banyak kenangan. Namun, kerumunan yang mengerumuni menghancurkan harapannya untuk tetap tinggal.

Pengalaman tersebut meninggalkan bekas yang mendalam di hati Elina, dan ia berniat untuk memperjuangkan haknya dengan bantuan hukum hingga keadilan tercapai.

Related posts