Belakangan ini, isu mengenai program makan bergizi gratis menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat. Usulan untuk alih fungsi anggaran program ini mencuat seiring dengan terjadinya bencana banjir di Sumatra yang membutuhkan perhatian segera.
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris, mengungkapkan keprihatinannya terhadap efektivitas program tersebut selama masa libur sekolah. Dia menarik perhatian pada fakta bahwa banyak siswa hanya menerima makanan olahan dengan kandungan gizi yang rendah.
Dalam konteks ini, Charles mengusulkan agar anggaran program makan bergizi gratis dapat dialihkan sementara untuk membantu penanganan situasi darurat di Sumatra. Menurutnya, ini adalah langkah yang lebih bijaksana daripada memaksakan program yang tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Urgensi Penanganan Bencana dan Program Makan Bergizi
Program makan bergizi gratis didesain untuk meningkatkan kesejahteraan gizi anak-anak. Namun, saat bencana melanda, kebutuhan akan penanganan langsung menjadi lebih mendesak.
Charles menekankan bahwa alih-alih melanjutkan program yang tidak relevan, alokasi dana tersebut sebaiknya digunakan untuk membantu korban bencana seperti penyediaan bantuan makanan dan perbaikan fasilitas kesehatan.
Dia juga menunjukkan bahwa dalam masa libur sekolah, distribusi makanan bergizi seharusnya lebih fokus pada kebutuhan real dan bukan hanya sekedar untuk menghabiskan anggaran.
Mengkritisi Pelaksanaan Program Makan Bergizi
Politikus dari PDIP ini meragukan efektivitas distribusi makanan kering selama libur sekolah. Menurutnya, hal ini hanya akan menjauhkan tujuan utama program yang seharusnya memperbaiki gizi anak-anak.
Charles yakin bahwa para orang tua mampu menyediakan makanan bergizi bagi anak mereka tanpa bergantung pada program tersebut. Ini menunjukkan pentingnya peran keluarga dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak.
Dia mengingatkan semua pihak untuk tidak menjadikan program ini sebagai alat untuk memenuhi serapan anggaran, namun harus berfokus kepada manfaat yang diterima masyarakat.
Pentingnya Evaluasi Program Makan Bergizi
Charles berharap pemerintah dapat melakukan evaluasi menyeluruh terkait pelaksanaan program makan bergizi selama masa libur. Evaluasi ini penting agar program tersebut tetap sesuai dengan kebutuhan sebenarnya di lapangan.
Dia menyatakan, “Sebagai program strategis, MBG harus tetap berjalan sesuai dengan tujuan awalnya.” Hal ini menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya adaptasi program berdasarkan situasi yang dihadapi.
Badan yang bertanggung jawab atas program ini, BGN, sebelumnya mengumumkan bahwa kegiatan ini akan tetap berlangsung meski sekolah libur. Namun, dukungan terhadap penyaluran makanan bagi siswa perlu dioptimalkan.
