Artis Korsel Terlibat Skandal Fenomena Tante Suntik yang Menghebohkan

Isu yang melibatkan komedian Park Na-rae mengungkap praktik perawatan medis ilegal di Korea Selatan. Pada usia 40 tahun, ia dituduh menerima perawatan dari seorang individu yang disebut-sebut sebagai ‘tante suntik’.

Bintang acara TV I Live Alone ini menghadapi masalah karena diduga menerima suntikan dan infus untuk kecantikan, pemulihan kelelahan, serta antidepresan secara tidak sah di rumahnya sendiri. Hal ini menimbulkan perhatian publik mengenai legalitas dan etika dalam praktek tersebut.

Persoalan ini semakin kompleks ketika fakta muncul bahwa individu yang merawat Park Na-rae tidak memiliki lisensi medis, meskipun ia pernah bekerja di lingkungan rumah sakit. Ia diduga menerima uang untuk memberikan obat-obatan yang seharusnya hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Selain itu, ada laporan yang menyebutkan bahwa seorang wanita lain yang terlibat dalam perawatan tersebut adalah lulusan sekolah kedokteran di China. Namun, pihak berwenang belum dapat memverifikasi kebenaran mengenai institusi pendidikan tersebut.

Dalam konteks ini, mantan manajer Park Na-rae juga mengklaim bahwa ia meminta seorang wanita untuk memberikan infus intravena dan antidepresan kepada artisnya selama proses syuting. Obat tersebut, yang seharusnya hanya dapat diperoleh melalui resep dokter, kini menjadi sorotan.

Aspek Hukum Dalam Praktik Perawatan Medis Ilegal

Asosiasi dokter setempat sudah mengimbau pemerintah untuk melakukan pemeriksaan apakah wanita yang merawat Park Na-rae benar-benar mendapat izin praktik kedokteran. Rasa ketidakpuasan ini meluas di kalangan masyarakat mengenai keabsahan perawatan yang diterima oleh artis tersebut.

Lebih jauh, asosiasi tersebut juga menyoroti potensi pelanggaran hukum yang dilakukan oleh para perawat Park Na-rae, termasuk memberikan perawatan tanpa izin, serta mengumpulkan resep untuk obat-obatan terlarang. Semua tindakan ini berpotensi merugikan kesehatan banyak orang.

Dalam situasi ini, Park Na-rae dikabarkan meminta kunjungan dokter dan perawatan karena kesulitan untuk pergi sendiri ke rumah sakit. Namun, pihaknya menekankan bahwa prosedur yang dilakukan tidak akan menimbulkan masalah hukum yang signifikan.

Sebaliknya, seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa tindakan yang diambil oleh Park Na-rae bisa dianggap melanggar aturan pelayanan kesehatan. Semua perawatan medis seharusnya dilakukan di lembaga medis resmi, kecuali dalam keadaan darurat.

Ia menegaskan bahwa meskipun ada permintaan dari pasien, seluruh prosedur medis harus mematuhi hukum yang berlaku, seperti pencatatan rekam medis dan penerbitan resep. Jika prosedur ini tidak diikuti, maka bisa kena sanksi.

Fenomena “Tante Suntik” di Korea Selatan

Korea Selatan telah dikenal sebagai pusat medis yang memikat lebih dari 1,17 juta wisatawan setiap tahun. Kecepatan, biaya yang terjangkau, serta kemudahan akses menjadi daya tarik utama dalam layanan medis di negara tersebut.

Di klinik-klinik biasa, terdapat berbagai obat untuk mengatasi masalah seperti mabuk, kelelahan, dan suntikan pencerahan kulit. Pasien bisa mendapatkan layanan ini tanpa perlu membuat janji, yang menjadi salah satu titik lemah dalam sistem kesehatan.

Saya ini juga memberi ruang bagi masalah seperti yang dialami Park Na-rae, di mana keberadaan ‘Tante Suntik’ menjadi fenomena sosial. Mereka biasanya adalah wanita berusia 50 hingga 60 tahun dengan latar belakang sebagai perawat atau asisten perawat.

Peran ini, meskipun kenyataannya banyak terjadi, sering kali dilakukan secara ilegal di luar fasilitas medis. Sementara praktik ini umum pada era 1970-an hingga 1980-an, popularitasnya mulai menurun seiring berjalannya waktu.

Contoh lain dari fenomena ini adalah mantan Presiden Park Geun-hye yang juga pernah mengundang seorang wanita untuk memberikan suntikan di Istana Kepresidenan. Wanita tersebut, yang mengaku sebagai mantan asisten perawat, dihadapkan ke pengadilan setelah menjalankan kegiatan ilegal tersebut.

Implikasi Bagi Industri Kesehatan Publik di Korea Selatan

Kasus Park Na-rae memunculkan spekulasi mengenai perawatan di dunia hiburan Korea Selatan. Hal ini menimbulkan pertanyaan seputar keamanan dan legalitas perawatan yang diterima oleh banyak artis.

Misalnya, anggota grup SHINee, Key, turut tersangkut dalam isu ini dan memilih untuk mundur dari semua acara yang dihadapinya terkait dengan masalah ini. Sementara itu, rekan-rekannya, Onew dan Jung-jae, membantah adanya keterlibatan dalam masalah serupa.

Keberadaan ‘Tante Suntik’ telah menimbulkan kegelisahan di kalangan masyarakat, menciptakan kebutuhan untuk pengawasan yang lebih ketat terhadap praktik medis. Selama ini, masyarakat mungkin tidak menyadari dampak yang ditimbulkan oleh tindakan ilegal ini bagi kesehatan individu.

Industri medis pun harus mengambil langkah proaktif untuk mencegah penyalahgunaan semacam ini, dengan melakukan penegakan hukum yang lebih ketat. Ini penting demi menjamin keselamatan masyarakat dan kepercayaan publik terhadap sistem kesehatan.

Related posts