Suporter Protes Tiket Piala Dunia 2026 Terlalu Mahal Tuntut FIFA Bertindak

Jakarta – Organisasi penggemar sepak bola yang dikenal sebagai Football Supporters Europe menyoroti masalah serius terkait harga tiket Piala Dunia tahun depan. Piala Dunia yang akan berlangsung di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko ini berpotensi mengecualikan banyak penggemar akibat tingginya harga tiket yang ditetapkan oleh FIFA.

Para penggemar merasa bahwa harga tiket yang mencakup biaya hingga hampir US$9.000 atau sekitar Rp 149,6 juta untuk kursi premium di final adalah bentuk pengkhianatan terhadap semangat olahraga. Situasi ini sangat memprihatinkan, terutama bagi mereka yang ingin merasakan atmosfer pertandingan secara langsung.

Football Supporters Europe mengecam penetapan harga yang dinilai sangat tinggi. Sejak FIFA mengumumkan harga tiket tersebut, reaksi negatif dari berbagai kalangan tidak dapat dihindari, termasuk penggemar dan pengamat sepak bola.

Harga yang diumumkan oleh FIFA ternyata mencapai tujuh kali lipat dari harga tiket Piala Dunia 2022 di Qatar. Para penggemar menyebut harga ini sebagai “pengkhianatan monumental” terhadap tradisi Piala Dunia, dan menyerukan agar sebelum penjualan dilakukan, FIFA seharusnya melakukan konsultasi kepada pihak yang berkepentingan.

Seorang penggemar yang ingin menonton setiap pertandingan dari babak penyisihan grup hingga final, diperkirakan akan mengeluarkan biaya mendekati US$6.900 jika membeli tiket melalui saluran resmi. Ini menciptakan situasi di mana hanya segelintir orang yang mampu menyaksikan event olahraga paling bergengsi ini secara langsung.

Dalam konteks yang lebih luas, FIFA saat ini sedang dalam sorotan tajam akibat pujian Presiden Gianni Infantino terhadap Donald Trump, yang menimbulkan kritik dan menantang prinsip netralitas politik dalam organisasi tersebut. Banyak yang menyuarakan kekhawatiran bahwa tindakan tersebut dapat mengganggu integritas sepak bola global.

Kontroversi Harga Tiket yang Mencolok di Piala Dunia 2026

Menyusul pengumuman harga tiket, FIFA memulai fase ketiga penjualan tiket dengan pengaturan harga yang berbeda-beda. Hal ini menciptakan situasi di mana harga tiket untuk pertandingan yang sama bervariasi, tergantung pada “daya tarik” pertandingan.

Contohnya, pertandingan pembuka antara Inggris dan Kroasia dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan pertandingan lainnya. Para kritikus menyebut ini sebagai sistem harga yang tidak adil dan tidak transparan, membuat banyak penggemar merasa terasing.

“Dengan harga yang telah ditetapkan oleh FIFA, saya cukup terkejut,” ungkap Direktur Eksekutif Football Supporters Europe, Ronan Evain. Ia menyampaikan bahwa harga tiket yang mencapai US$4.000 untuk final dapat merusak atmosfer yang selama ini menjadi daya tarik utama dari turnamen ini.

Henry Winter, seorang jurnalis sepak bola terkemuka, juga menekankan bahwa tingginya harga tiket akan menciptakan suasana yang tidak sesuai dengan semangat olahraga. “Atmosfer yang menyenangkan di stadion terancam hilang jika tiket terlalu mahal bagi banyak penggemar,” ujarnya.

Para penggemar yang berasal dari luar Amerika Utara juga akan menghadapi beban biaya yang jauh lebih tinggi dari sekadar harga tiket. Pengamat sepak bola mencatat bahwa mereka harus menghadapi biaya akomodasi, transportasi, dan makan yang sangat mahal, sehingga menciptakan tantangan tersendiri bagi mereka yang ingin menyaksikan pertandingan secara langsung.

Pendidikan Publik dan Tanggung Jawab FIFA untuk Menyediakan Akses bagi Semua

Harga tiket yang menggegerkan ini merupakan perubahan besar dari proposal yang diajukan FIFA pada 2018 untuk Piala Dunia mendatang di wilayah ini. Dalam dokumen aslinya, FIFA memproyeksikan harga tiket untuk babak grup dimulai dari hanya US$21, jauh berbeda dengan harga yang diumumkan saat ini.

Lebih jauh lagi, FIFA juga telah menghapus kategori tiket termurah dari alokasi untuk kelompok pendukung. Hal ini semakin mempersulit akses bagi penggemar setia yang ingin menyaksikan tim kesayangannya bertanding di Piala Dunia.

Oleh karena itu, banyak pihak menyerukan FIFA untuk mengambil tindakan lebih lanjut dalam menjamin akses yang lebih luas bagi semua penggemar. Kritik yang terus mengalir dapat menjadi faktor pendorong bagi FIFA untuk mengevaluasi kembali kebijakan harga tiketnya.

FIFA perlu menunjukkan bahwa mereka berfokus pada pengembangan sepak bola di seluruh dunia, bukan hanya di kalangan segelintir orang kaya. Dengan mengakomodasi semua lapisan penggemar, mereka dapat menjaga semangat dan tradisi olahraga ini.

Penggemar sepak bola di seluruh dunia berharap agar FIFA mendengarkan suara mereka sebelum penjualan tiket dilanjutkan. Harapan tersebut menuntut agar tradisi dan semangat Piala Dunia tetap terjaga melalui akses yang lebih terbuka kepada seluruh penggemar, tanpa memandang status ekonomi.

Related posts