Wapres Gibran Bertemu Santri di Masjid Johannesburg Afrika Selatan

Jakarta – Dalam sebuah momen bersejarah, Wakil Presiden Gibran Rakabuming melakukan silaturahmi dengan sejumlah santri Indonesia setelah kegiatan KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan. Pertemuan yang berlangsung di Masjid ud-Dhuha pada Minggu (23/11/2025) ini diwarnai suasana hangat dan penuh kebersamaan.

Setelah menunaikan salat Zuhur berjamaah dengan warga Muslim setempat, Wapres memberikan pemahaman mengenai agenda G20 yang baru saja berlangsung. Dalam penjelasannya, Wapres menyampaikan arahan dari Presiden Prabowo Subianto, dan menyentuh topik yang sangat relevan seperti kecerdasan artifisial (AI) dan akses teknologi yang inklusif.

Penting untuk dicatat bahwa Wapres menegaskan bahwa kemajuan teknologi hendaknya menciptakan keadilan, bukan malah memperlebar jurang ketimpangan yang ada. Pesan tersebut menjadi sangat substansial dalam konteks global yang semakin kompleks dan penuh tantangan saat ini.

Gibran Rakabuming dan Peranannya dalam Masyarakat

Silaturahmi ini dianggap sebagai salah satu langkah strategis Wapres dalam memperkuat hubungan dengan masyarakat Indonesia di luar negeri. Melalui interaksi yang dekat dan akrab, Wapres berharap dapat memberikan inspirasi kepada generasi muda. Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen pemerintah untuk hadir di tengah masyarakat, terutama di kalangan santri.

Dalam acara tersebut, semangat belajar dan menjaga akhlak menjadi fokus utama. Wapres menekankan bahwa kedua aspek ini merupakan modal penting dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dengan gaya bicaranya yang santai dan penuh canda, suasana terasa lebih akrab dan hangat.

Adapun partisipasi santri dalam acara ini menandakan betapa pentingnya peran mereka dalam kontribusi pembangunan bangsa. Pertemuan ini sekaligus menjadi wadah untuk saling tukar pikiran dan ide antara pemimpin dan generasi muda.

Pentingnya Agenda G20 dan Keterlibatan Indonesia

Selama berada di Johannesburg, Wapres turut mengikuti berbagai agenda penting seperti sesi pleno dan pertemuan bilateral dengan kepala negara lainnya. Agenda KTT G20 ini tidak hanya sekadar pertemuan, melainkan juga sebuah forum untuk membahas isu-isu krusial yang dihadapi dunia saat ini. Dalam konteks ini, Indonesia mengambil peran sebagai negara yang mendorong kolaborasi global.

Wapres juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mendiskusikan isu-isu ketahanan pangan dan ekonomi digital, yang semakin menjadi sorotan dunia. Di tengah krisis berkelanjutan di berbagai sektor, peran aktif Indonesia dalam menyuarakan kepentingan negara berkembang menjadi sangat penting.

Dari sudut pandang kebijakan, Wapres menegaskan bahwa masa depan ekonomi global harus dibangun atas prinsip keadilan. Dia menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi yang adil dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Kesejahteraan para pekerja juga menjadi salah satu bidang perhatian dalam agenda ini.

Kepemimpinan yang Mendorong Inklusivitas dan Keadilan

Melalui pernyataan yang dikeluarkan selama KTT, Wapres menyampaikan bahwa keadilan dan inklusivitas adalah dua prinsip yang tidak dapat dipisahkan. Pemerataan akses terhadap teknologi harus menjadi fokus utama dalam setiap kebijakan yang diambil. Dalam dunia yang semakin terintegrasi ini, kolaborasi antara berbagai negara dan sektor menjadi kunci mencapai kesejahteraan bersama.

Wapres menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk menjadi pemimpin dalam menciptakan kerjasama yang berkeadilan. Keberanian untuk bersuara dan mengambil tindakan konkret dalam berbagai forum internasional menjadi salah satu ciri utama kepemimpinan Indonesia. Hal ini tentu menjadi harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Pesan yang disampaikan Wapres diharapkan dapat meresap di kalangan generasi muda dan santri, yang merupakan tulang punggung masa depan bangsa. Dengan kesadaran akan tantangan yang ada, diharapkan mereka dapat berkontribusi secara aktif dalam menciptakan perubahan positif.

Related posts