Menpora dan KOI Sektor Kontingen Indonesia untuk ISG dan AYG 2025

Menpora Erick Thohir dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari, secara resmi melepas kontingen Indonesia untuk two event olahraga internasional. Kontingen ini akan berlaga di Islamic Solidarity Games (ISG) 2025 dan Asian Youth Games (AYG) 2025, masing-masing di Arab Saudi dan Bahrain yang diselenggarakan dalam waktu dekat.

Dalam kesempatan tersebut, Menpora menegaskan pentingnya peran kontingen Indonesia dalam membawa nama baik bangsa. Dengan mengirimkan para atlet terbaik, diharapkan Indonesia tidak hanya berkompetisi tetapi juga memberikan kontribusi dalam membangun kerja sama internasional.

Islamic Solidarity Games yang akan berlangsung pada 7-21 November 2025 ini menjadi ajang bagi 38 atlet Indonesia, terdiri dari 17 putra dan 21 putri. Sedangkan Asian Youth Games akan dilaksanakan pada 22-31 Oktober 2025 dengan total 123 atlet yang ikut ambil bagian.

Persiapan Kontingen Indonesia untuk Dua Event Besar

Menpora menekankan bahwa kontingen yang akan berpartisipasi adalah yang terbaik. Ia menerangkan bahwa pemerintah sangat mendukung setiap langkah atlet untuk meraih prestasi, termasuk dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto. Harapan ini datang dengan ucapan selamat untuk semua official dan atlet, dan dipesankan agar selalu membawa nama Indonesia.

Harapan ini bukan tanpa alasan. Menjadi tuan rumah dalam ajang olahraga internasional bukan hanya soal medali, tetapi juga pembelajaran dan kesempatan untuk berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi. Dalam kesempatan ini, Erick juga menyatakan komitmennya untuk tidak mengirimkan atlet yang ‘coba-coba’, melainkan yang sudah teruji.

Raja Sapta Oktohari menjelaskan bahwa partisipasi dalam ISG dan AYG adalah kesempatan untuk menunjukkan kerja sama antar negara, terutama sebagai bagian dari negara-negara Islam dan Asia. Dengan tingkat persaingan yang ketat, Okto berharap para atlet dapat membawa pulang pengalaman yang berharga.

Pentingnya Medali sebagai Cita-Cita Bersama

Dalam setiap kompetisi, tentunya motivasi utama para atlet adalah meraih medali. Menpera menekankan bahwa hanya atlet terbaik yang diberangkatkan dengan harapan untuk mendapatkan medali demi nama bangsa. Lawan-lawan yang dihadapi pun sangatlah kompetitif, sehingga diharapkan semua atlet dapat tampil maksimal.

Medali bukan sekadar pengakuan atas kemampuan, tetapi juga simbol perjuangan dan semangat juang. Ini juga merupakan perwujudan dari kerja keras, dedikasi, dan support yang didapatkan dari semua pihak, termasuk pemerintah, pelatih, dan masyarakat. Dengan semangat tersebut, diharapkan semua atlet Indonesia dapat memberikan yang terbaik.

Okto menjelaskan bahwa belajar dari pengalaman di ISG dan AYG adalah hal yang sangat penting. Para atlet diharapkan tidak hanya berfokus pada hasil akhir tetapi juga pada proses yang mereka jalani dalam setiap pertandingan. Setiap pengalaman membawa kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan untuk ajang berikutnya.

Dukungan Masyarakat terhadap Atlet Indonesia

Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam mendukung para atlet. Dengan banyaknya dukungan yang didapat, para atlet akan lebih termotivasi untuk berprestasi. Komunitas dan penggemar olahraga dapat memberikan dukungan melalui berbagai cara, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam konteks ini, Erick Thohir mengajak masyarakat untuk bersatu mendukung kontingen Indonesia. Keberhasilan atlet di pentas internasional berdampak besar pada citra bangsa, dan hal ini mendorong semua pihak untuk bersama-sama melangkah ke arah yang lebih baik.

Pada akhirnya, semangat kekompakan dan dukungan penuh dari berbagai lapisan masyarakat akan menciptakan dosis motivasi tambahan bagi atlet. Dengan ini, diharapkan atlet Indonesia tidak hanya mengukir prestasi, tetapi juga membuat kebanggaan bagi seluruh rakyat yang mendukung mereka.

Related posts