10 Jurusan Kuliah yang Tidak Menguntungkan Menurut Pendapat Ahli

Perubahan dinamika pasar kerja telah mengguncang berbagai sektor pendidikan di seluruh dunia. Riset terbaru dari para ekonom terkemuka menunjukkan bahwa tidak semua gelar sarjana menjamin prospek karir yang cerah di masa kini, dan beberapa jurusan yang dulunya dianggap prestisius kini kehilangan nilai signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Harvard University memberikan wawasan menarik mengenai fenomena ini. Tim peneliti menemukan bahwa banyak jurusan terapan seperti bisnis dan teknik mengalami penurunan daya tarik di pasar kerja modern, yang semakin menuntut keterampilan spesifik dan relevan.

Hasil studi ini menggambarkan adanya fenomena yang disebut “degree fatigue” atau kelelahan nilai gelar, yang mencerminkan ketidakcukupan gelar akademik tradisional dalam menghadapi tantangan zaman, seperti disrupsi teknologi dan otomatisasi yang semakin masif.

Pergeseran Minat Mahasiswa: Dari Humaniora ke STEM dan Data Science

Fenomena menurun minat untuk mengambil jurusan humaniora menjadi sorotan utama dalam penelitian ini. Data menunjukkan bahwa sejak tahun 2013, mayoritas mahasiswa cenderung berpindah ke program yang lebih berorientasi pada karier, terutama dalam bidang STEM dan data science.

Perubahan ini menandakan bahwa mahasiswa mencari pendidikan yang menjanjikan pekerjaan dan penghasilan yang lebih baik setelah lulus. Jurusan-jurusan yang dulunya distereotipkan sebagai pilihan prestisius kini tergeser oleh pilihan yang menawarkan prospek kerja lebih cerah.

Misalnya, meskipun lulusan dari sekolah bisnis terkemuka pernah dianggap beruntung dalam menemukan posisi bergaji tinggi, kini mereka menghadapi realitas yang lebih sulit. Penelitian menunjukkan bahwa gelar MBA tidak lagi menjamin posisi yang diinginkan, mengingat perubahan kebutuhan di industri.

Peluang Karier dan Keterampilan yang Dihargai di Era Modern

Berdasarkan temuan para peneliti, perusahaan lebih cenderung mencari keterampilan praktis daripada sekadar melihat latar belakang pendidikan. Keterampilan seperti analisis data, kemampuan digital, dan kemampuan adaptasi menjadi lebih diperlukan dibandingkan sekadar gelar formal.

Dengan kata lain, lulusan di era ini harus lebih fleksibel dan kreatif untuk beradaptasi dengan perubahan cepat di pasar kerja. Meskipun beberapa jurusan masih menawarkan peluang yang baik, penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang lebih relevan dan aplikatif.

Berikut adalah daftar jurusan yang nilai ekonominya menurun, yang sering disampaikan dalam laporan-laporan riset. Di antaranya adalah Administrasi Bisnis, Ilmu Komputer, dan Akuntansi, yang kesemuanya mengalami perubahan signifikan dalam hal peluang karier.

Menemukan Gelar yang Berharga: Kunci Keberhasilan di Masa Depan

Meski ada penurunan di beberapa bidang, beberapa jurusan masih menunjukkan tingkat pengembalian investasi yang tinggi seperti teknik dan keperawatan. Ini memberi gambaran bahwa pilihan jurusan masih sangat memengaruhi masa depan karier.

Namun, para peneliti menekankan bahwa bukan hanya jurusan yang menentukan kesuksesan, tetapi juga kemampuan individu untuk beradaptasi dan belajar sepanjang hayat. Pendidikan tidak bisa hanya dilihat dari gelar, melainkan sebagai perjalanan yang terus berlanjut.

Mahasiswa yang mampu menggabungkan keahlian teknis dengan kreativitas dan empati memiliki peluang lebih baik untuk bertahan di pasar yang terus berkembang. Dengan cara ini, mereka tidak hanya siap untuk berkompetisi, tetapi juga untuk berinovasi.

Related posts